Minggu, 05 Februari 2012

Dress Code, Ibadah, dan Gereja

Hari ini saya dapat sebuah perenungan tanpa sengaja. Memang benar bahwa manusia dapat dan selalu belajar dari sekelilingnya. Lifetime learning.

Alkisah saya duduk seperti biasa di bangku baris paling belakang (mengapa belakang? mengapa bukan depan? nanti saya akan ceritakan). Lalu 2 baris di depan saya ada 3 cewe (masih muda) SMA kali ya? Nah yang jadi permasalahan... Sebelum itu... Harap paham satu hal.. Saya ini tidak punya maksud apa-apa, hanya saja mata saya ini menemukan hal ini saja. OK kita lanjutkan, Nah salah satu dari 3 cewe tersebut memakai baju onepiece katun warna putih yang model miniskirt. Sebagian besar pahanya dapat kelihatan. Bukan masalah besar sih buat saya, karena seumur-umur saya sekolah, kuliah anatomi dan magang, saya dah melihat ribuan miniskirt dan saya sudah puas memandangi paha ayam (apa maksudnya?). Yang jadi permasalahan adalah karena OnePiece Dress warna putih tersebut 'tembus pandang'...

Anda sekalian pasti pernah tahu bahwa kain itu sebenarnya adalah kumpulan benang dengan 'pori-pori' diantara benang yang kalau longgar dapat 'mempertunjukkan' apa yang ada di bawahnya. Seperti rajutan benang wol ada celah diantaranya. Nah beberapa kain katun bisa melar, namun sewaktu kain katun ini melar maka 'pori-pori' diantara rajutan benang di kainnya akan melar (baca:membesar). Akibatnya dapat anda ketahui bukan? Karena dia memakainya secara ketat (yang pasti kain pasti melar) maka apa di balik bajunya akan terlihat. Baju di depan sih memang berpola gambar (ga tahu gambar apa, abstrak), tapi di bagian belakang yang polos putih,. maaf saja, bra dan celana dalamnya yang berpola strip garis-garis dapat saya lihat dengan 'jelas'. Sangat jelas malah. Respon saya adalah 'HAH?!?!?!?!?' dia ga nyadar apa yah??? Saya kaget ada orang memakai pakaian seperti ini ke gereja...
Kalau cuma saya saja sih ga masalah, saya dah sering lihat lingerie di cucian dan etalase toko (maksudnya apa nih?) Namun Bagaimana dengan 2 orang remaja cowo di bangku depan saya??? Mereka DUDUK tepat dibelakang si cewe tadi dan sering berulang kali memandang dan cekikikan sepanjang ibadah entah karena apa. Saya tidak tahu apakah si cewe ini sadar atau malah menikmati perhatian dari para lelaki ini? Saya ingin menegur sang cewe ini namun saya bingung harus berkata apa... "Maaf ya dik, pakaian anda 'tembus pandang'"?

Hal ini membuat saya merenungkan: Pakaian seperti apa sih yang pantas dikenakan untuk beribadah atau ke gereja. Saya tidak menemukan kata apapun selain kata "Pakaillah pakaian yang tepat."
Pakaian adalah bagian dari gaya hidup manusia. Ada yang menutupi seluruh tubuhnya dengan kain, ada juga yang tidak suka menutupi tubuhnya dengan kain. Ada yang suka memakai yang ketat-ketat, ada yang suka longgar-longgar. Ada yang berwarna-warni, berenda-renda, bermodel-model dan macam-macam bentuknya. Malah bagi beberapa orang pakaian adalah perwujudan dan perpanjangan identitas diri dan bagian penting dalam penampilan 'individu'. Pakaian juga akan menentukan bagaimana seseorang memandang diri kita. Kalau saya pakai celana pendek, kaos oblong dan kipas kayu, anda paling mengira saya ini gelandangan bekas RSJ hal yang berbeda dengan misalnya kalau saya pakai tuksedo, dasi kupu-kupu dan kacamata hitam, lalu pesan Cream Espresso "dikocok bukan diaduk".

Jadi apa maksud pakaian yang pantas? Pakaian yang sesuai dengan situasi dan kondisi serta dresscode yang berlaku. Mengapa? Karena situasi dan kondisi serta dresscode selalu berubah. Kalau anda pakai tuxedo di acara makan bareng teman di nasi ayam Akwang, atau pakai baju renang di acara wisuda. Setiap acara, setiap situasi ada dresscode yang ada dan adalah hal yang menurut saya "pantas" dan tepat.
OK saya mutar-mutar menjelaskan hal ini tapi saya harap anda semua paham dengan maksud saya. Jadi apa dresscode untuk gereja? Sebelum itu saya mau tanya, APA TUJUAN ANDA DATANG KE GEREJA?
Ketemu kekasih? Hangout bareng temen? Buang waktu? Disuruh sekolah? Paksaan orang tua? Ingin mencari TUHAN? Ingin bersekutu dengan TUHAN bersama rekan seiman? Ingin menyegarkan kerohanian yang mulai menurun selama seminggu?
Terserah Anda. Namun menurut saya kita datang untuk bersekutu dengan TUHAN bersama saudara seiman sekaligus menyegarkan pemahaman iman dan kerohanian.

Nah pakaian apa yang tepat kalau demikian? Yang jelas bukan pakaian yang membuat pikiran saya teralih dari tindakan memuji dan TUHAN menjadi mengagumi badan anda yang bagus dan indah (dan sang cewe SMA benar2 cantik dan badannya bagus). Kalau saya tidak bilang dia cantik dan indah adalah sebuah penghinaan kepada sang Pencipta karena berarti saya tidak menghargai kecantikan dan keindahan yang Dia ciptakan. Ok gombal mode off. Kembali ke topik.
Kalau saya yang standar perempuannya sedemikian, bagaimana dengan 2 cowo di depan saya? Atau cowo di belakang? Atau cowo di baris seberang? Ato cowo yang yang bawa pacarnya? Laki-laki itu pada dasarnya adalah binatang buas, hanya saja tergantung binatang apa? Beberapa adalah singa, ada yang macan, ada yang buaya, ada yang badak cula satu, ada yang T-REX. Kalau saya sih sepertinya makhluk persilangan antara kelinci, kungkang dan protista.
Kembali lagi ke topik, saya tidak tahu mengapa dia memakai baju tersebut, namun saya ingin membagikan sebuah ayat sederhana dan singkat.
Waktu itu jemaat Korintus saling bertengkar satu sama lain mengenai boleh ga jemaat TUHAN makan daging di pasar lokal (kebiasaan jaman itu konon katanya sebelum dipotong dan dagingnya bisa diambil dan dijual di pasar, hewan2 dikorbankan terlebih dahulu pada dewa2 di kuil); walau ga berhubugan dengan pakaian namun anda pasti paham apa maksud si Paulus; nah si Paulus mengkomentari:
"Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah" 1 Korintus 8:9
dan
"Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah" 1 Korintus 10:32
juga ingat bahwa intinya:
"Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah" 1 Korintus 10:31

Jadi kalau karena pakaian Anda anda membuat saudara kita yang beriman lemah dan mensugesti dia dengan pikiran cabul atau pikiran2 lainnya, anda berbuat hal yang salah.
Kalau pakaian anda menimbulkan gunjingan dari jemaat lain, atau jemaat lain tidak senang dengan pakaian anda, anda berbuat salah.
Lalu harus bagaimana dong? Anda tentu saja tidak mungkin bisa menyenangkan semua hati orang, jadi ingat: Anda pakai baju itu tujuannya untuk apa? Apa bisa memuliakan TUHAN atau malah menjadi batu sandungan bagi saudara seiman atau batu halangan untuk orang yang tidak percaya?
Anda sudah besar, anda sebaiknya berpikir untuk diri sendiri.

Pada akhirnya yang benar akan dibenarkan oleh hikmat karena Allah.

Akhir cerita:
Intinya adalah: tolong dong jangan pakai baju katun melar transparan ke gereja... Batu sandungan dan syak...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar