Sabtu, 18 Februari 2012

Kebenaran Mengenai Sejarah Hari Valentin.

Hari valentin adalah hari kasih sayang yang banyak diperingati di dunia barat dan asia. Namun masih banyak orang yang belem mengetahui secara pasti asal usul hari Valentin.

1. Hari Valentin tidak berasal dari Lupercalia.
Tidak seperti yang dipercayai banyak sumber (bahkan ensiklopedia sekalipun), Valentin tidak berasal dari Lupercalia. Lupercalia adalah sebuah festival bangsa Romawi kuno yang merupakan festival penggembalaan untuk menghormati dewa Lupercus (Yunani: Pan), yakni dewa para penggembala (15 Februari adalah hari kuil Luperculus nya didirikan). Selain itu festival ini juga untuk menghormati Lupa, serigala yang menyusui pendiri kota Roma, Romulus dan Remus. Tujuan Lupercalia adalah untuk menyucikan (latin: Februa, bandingkan Februari: bulan penyucian) kota Roma, menghalau roh-roh jahat dan menjamin kesehatan dan kesuburan para penduduk Roma. Festival ini tidak ada hubungannya dengan cinta, kasih atau sesuatu yang romantis sekalipun. Orang-orang membingungkan Lupercalia sama dengan Valentin karena sama-sama diperingati pada pertengahan bulan Februari. (Bandingkan Plutarch: Lives of Caesar, Ovid: Fasti, Livy: Ab urbe cordita, ketiganya adalah sejarahwan kuno dari Roma)

2. Paus Gelasius I tidak menggantikan Lupercalia dengan hari Valentin
Beberapa orang mengganggap bahwa Paus Gelatius I mengeluarkan perintah gereja untuk menggantikan Lupercalia dengan hari Valentin. Ini adalah klaim yang salah.
Paus Gelasius I (menjadi paus selama tahun: 492-496; jangan bingungkan dia dengan Gelasius II: 1118-1119) adalah Paus yang terkenal dengan ortodoksi yang ketat. Selama masa kepemimpinannya dia berusaha menghapus tradisi dan festival yang berasal dari penyembahan berhala dan menggantikannya dengan hal-hal yang lebi h bermakna kekristenan. Hal ini dapat dilihat dari kiriman surat Gelasius I kepada senator Roma Anromachus mengenai kritik masih dirayakannya Lupercalia oleh rakyat jelata. Gelasius I berhasil menghapus Lupercalia pada tahun 496, sebuah peringatan penyucian dan persembahan yang tidak gerejawi, dan digantikan maknanya oleh Candlemas atau dikenal  juga di Indonesia sebagai Pesta Yesus dipersembahkan di Kenizah, sebuah peristiwa penyucian dan persembahan juga yang lebih mempunyai makna bagi iman Kristen yang diperingati tanggal 2 Februari.
Mengapa orang menghubungkan Valentin dengan Paus Gelasius I? Karena pada tahun 496, Gelasius I  menghimpun nama-nama Martir yang telah mati akibat imannya dibawah serangkaian penganiayaan selama masa gereja-gereja awal. Gelasius I memasukkan nama Valentinus di antara nama para martir dan santo, dan menetapkan masa peringatan bagi Valentinus pada tanggal 14 Februari. Orang-orang salah mengartikan penetapan peringatan Santo Valentinus ini dengan usaha Gelasius I menghapuskan Lupercalia.

3. Siapa Santo Valentinus itu?
Ada 14 Santo dan Martir yang bernama Valentinus pada masa gereja mula-mula (Valentinus adalah nama yang sangat umum). Dari kesemuanya itu ada 3 nama Valentinus yang berhubungan dengan tanggal 14 Februari. Yakni Valentinus dari Roma (martir 296), Valentinus dari Terni (Martir 200an) dan Velentinus dari  Afrika (martir 200an).
Valentinus dari Roma adalah seorang uskup Roma yang martir di bawah penganiayaan semasa kaisar Klaudius II (Klaudius Gotikus) dan dikuburkan di Via Flaminia.
Valentinus dari Terni adalah seoranga uskup di Terni, sebuah kota kecil di utara Roma, di bawah penganiayaan semasa Kaisar Aurelius dan juga dikuburkan di Via Flaminia.
Sedangkan tidak banyak yang diketahui mengenai Valentinus dari Afrika selain dia martir bersama beberapa saudara seiman.
Sama sekali tidak ada hubungan antara kemartiran mereka dengan cinta romantis (kecuali cinta pada TUHAN tentunya) dan bahwa mitos bahwa Valentin martir membela pasangan adalah mitos modern tambahan di atas legenda lama.

4. Hari Valentin baru dihubungkan dengan Cinta Romantis pada abad-14 dan ‘ditemukan’ pada abad ke-19
Pada tahun 1382, penyair kenamaan Inggris Geoffrey Chaucer mengarang buku puisi berjudul Parlement of Foules sebagai bagian dari peringatan ulang tahun pernikahan Raja Richard II dari Inggris dengan Ratu Anna dari Bohemia. Dalam salah satu baitnya menghubungkan hari Valentin dengan burung-burung yang berpasangan (hal yang aneh mengingat kalau bulan Februari masih musim dingin di Inggris). Sampai pada masa Chaucer, peringatan Santo Valentin sama sekali tidak memiliki makna cinta romantis dan diperingati sama dengan peringatan santo-santo lainnya.
Lalu pada abad ke-18, Alban Butler (1759) menulis Lifes of Principal Saints dan mengutip puisi Chaucer dengan menghubungkannya kebiasaan abad pertengahan, seorang gadis mengambil nama seorang pria dari vas atau kendi untuk mencari pasangan, yang Alban anggap adalah Lupercalia (padahal bukan). Kebiasaan ini tampaknya berasal dari daerah Balkan atau Eropa Tengah. Kemudian orang-orang  (terutama para penyair) mulai menghubungkan valentin dengan pernikahan para burung dan kemudian dengan pasangan (manusia, bukan burung). Lalu pada tahun 1797 di Inggris, sebuah artikel menyarankan mengirim kartu Valentin kepada pasangan sebagai salah satu ide romantis. Lalu selama 1800-an hari Valentin menjadi hari dimana orang-orang Inggris mengirimkan surat dan kartu ucapan kepada pasangan , teman dan keluarga (efek samping: bisnis penerbitan dan kantor pos meningkat).  Kebiasaan ini dibawa oleh para imigran Inggris ke Amerika dan hari Velentin pun juga terkenal di sana. Dari Inggris dan Amerika, kebiasaan ini menyebar ke negara-negara lain. Jadi sebenarnya hari Valentin adalah hari raya sipil bukan agama, walaupun didasarkan pada peringatan Santo Valentin, namun dengan makna dan penekan yang berbeda.
Hal yang unik adalah di Eropa Timur, Cinta Romantis justru bukan dihubungkandengan Santo Valentinus  tapi dengan Santo Antonius, Santo Vincentius dan Santo Gregorius, kenapa tidak ada hari Antoni, Hari Vincen atau Hari Gregori ya?

5. Hari Valentin Modern di Masa Modern.
Hari valentin dengan bentuknya sekarang (yang terpenggal dari maksud awalnya) yakni  hari untuk memperingati cinta kasih dan romantisme dapat dikatakan temuan Eropa Barat. Hari ini banyak dipublikasikan dan dikomersialisasi di Barat untuk bisnis bunga, kartu, coklat dan permen pada tahun 1900-an dan mulai diperingati oleh kalangan muda negara-negara lain seperti Eropa Utara, Eropa Timur, dan Asia seiring dengan menyebarnya budaya Amerika dan Inggris paska Perang Dunia 2 dalam bentuk film dan musik. Termasuk ke Indonesia.
Masing-masing negara kemudian mengadaptasi Hari Valentin sesuai dengan budaya negara masing-masing seperti Skandinavia dimana hari tersebut digunakan untuk mengirim surat dan hadiah kepada teman-teman, atau Jepang di mana ada 2 jenis coklat Hari Valentin digunakan salah satu untuk menyatakan cinta dan yang lain sebagai bentuk kasih sayang kepada teman atau keluarga.
Seiring dengan menyebarnya Valentin, banyak orang yang mempertanyakan asal muasalnya. Karena Santo Valentinus darimana hari Valentin ini meminjam nama adalah Santo Gereja Mula-Mula (yang sejarahnya sudah banyak terlupakan) banyak orang mengarang cerita atau merujuk pada tulisan Alban Butler sehingga mereka menghubungkan Hari Valentin dengan Lupercalia, dan karena riwayat Santo Valentinus tidak banyak diketahui, maka banyak orang menambah-nambahkan cerita sehingga ada unsur romantisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar