Senin, 06 Februari 2012

Pendapat saya tentang pacaran...

Tujuan Berpacaran adalah untuk Menikah, masa pranikah,,, Kalau nggak begitu buat apa orang pacaran???
Kalau ga ada niat menikah, lebih baik ga dilanjutkan...

"Serem banget ya?", "Waahhh... ekstrim", "Santai aja bro" adalah respon yang sering saya dengar...
Tapi kalau PACARAN hanya untuk MAIN-MAIN saja, buat apa pacaran? berteman kan juga bisa MAIN-MAIN... bisa ajak makan sama2, bisa pergi jalan sama2, bisa nonton sama2, sama ajakan? Ato kalian pacaran cuma nafsu aja?
Bagi saya:
Sama seperti tidak ada yang namanya Pernikahan main-main, tidak ada yang namanya Pacaran main-main...

Mungkin karena pola pikir saya yang super ekstrem ini, saya masih single, karena saya tidak dalam posisi dapat menikahi siapapun dalam 5 tahun ke depan.
Tidak punya pekerjaan tetap, tidak punya kematangan pribadi, belum dapat mandiri, bukannya ini adalah kriteria menantu, suami dan ayah paling buruk sedunia???

Masih soal prinsip pacaran saya:

Prinsip pertama adalah: "No Hugging, No Kissing", soalnya kalo ga saya batasi nanti 'insting melangsungkan kelestarian spesies' dapat melebihi faktor rasional otak saya...

Prinsip kedua adalah: "Niktofobia" Hindari tempat gelap. Selain karena saya rabun malam, juga karena kegelapan dapat meningkatkan insting berkembang biak baik melalui proses biologis (neurobehavior), psikologis, maupun sosial budaya. Prinsip ini dapat mempunyai pengecualian kalau untuk nonton bioskop, candle light dinner, atau aktivitas yang membutuhkan input cahaya rendah seperti melihat kembang api atau pertunjukkan sinar laser.

Prinsip ketiga adalah: "Sosiofilia", yang berati bahwa selama berpacaran saya lebih senang di tempat yang ramai. Prinsip ini juga berati saya tidak akan meninggalkan kehidupan sosial saya hanya gara2 pacaran. Jangan gara2 pacaran, hubungan pertemanan dan keluarga jadi terabaikan. Itu bukan pacaran yang sehat, tapi sosiopatologis. Selain itu kalau terjadi permasalahan, saya yakin dan percaya sahabat2 saya pasti dapat menolong kami. "Homo socialis". Manusia makhuluk sosial bukan individual.

Prinsip keempat adalah: "Holistik", yakni bahwa saya berusaha mengenal pribadi wanita di depan saya secara keseluruhan, dan tidak berhenti pada dirinya saja, namun juga pada mimpi2nya, cita2nya, pandangan hidupnya, keluarganya, teman2nya, pekerjaannya, intinya keseluruhan esensi dan eksistensi dirinya. Demikian juga dia terhadap saya. Pengenalan satu sama lain akan membantu kami menyesuaikan diri satu sama lainnya nanti. Jadi kalau pacaran cuma tahu eksterior, tapi ga tahu interior, sistem pelistrikan, sistem ledeng, sistem pembayaran, keadaan cuaca, keadaan lingkungan dan lain2, apa bedanya kalian dari orang yang cuma numpang lewat aja???

Prinsip terakhir adalah: "Tidak Merusak Segel Garansi Kalau tidak Membeli" kiarena barang yang saya sedang lihat-lihat belum tentu saya yang jadi pemilik akhirnya. Jadi daripada merugikan konsumen definit lebih baik barangnya tetap dalam kondisi original. "Pecah berarti membeli" sudah tidak berlaku lagi di jaman dengan penuh kebebasan ini... Jadi jangan lapor YLKI kalau barang sudah tidak ori yah... Saya juga tidak peduli ori atau bukan sih sebenarnya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar